Lukisan Kaligrafi

28 Agustus 2014

Kaligrafi Islam, atau kaligrafi Arab, adalah praktek artistik tulisan tangan dan kaligrafi, berdasarkan bahasa Arab dan abjad di tanah berbagi warisan budaya Islam yang umum. Hal ini dikenal dalam bahasa Arab sebagai Khatt (خط), yang berasal dari kata 'line', 'desain', atau 'pembangunan'.

Perkembangan kaligrafi Islam sangat terkait dengan Al-Qur'an; bab, dan kutipan dari Al-Qur'an adalah teks yang umum dan hampir universal yang kaligrafi Islam didasarkan pada. Asosiasi keagamaan yang mendalam dengan Al-Qur'an, serta kecurigaan seni figuratif sebagai berhala telah menyebabkan kaligrafi menjadi salah satu bentuk utama ekspresi seni dalam budaya Islam.

Sebagai kaligrafi Islam sangat dihormati, sebagian besar karya-karya mengikuti contoh yang ditetapkan oleh ahli kaligrafi mapan, dengan pengecualian karya sekuler atau kontemporer. Pada jaman dahulu, murid akan menyalin karya master berulang kali hingga tulisan tangan mereka mirip. Gaya yang paling umum dibagi menjadi sudut dan kursif, masing-masing dibagi lagi menjadi beberapa sub-gaya.

Instrumen tradisional kaligrafi Arab adalah Qalam itu, pena yang terbuat dari alang-alang kering atau bambu; tinta sering dalam warna, dan dipilih sedemikian rupa sehingga intensitasnya dapat sangat bervariasi, sehingga stroke yang lebih besar dari komposisi bisa sangat dinamis dalam efeknya.

Kaligrafi Islam diterapkan pada berbagai media dekoratif selain kertas, seperti ubin, kapal, karpet, dan prasasti. Sebelum munculnya kertas, papirus dan perkamen yang digunakan untuk menulis. Munculnya kertas merevolusi kaligrafi. Sementara biara di Eropa berharga lusin volume sedikit, perpustakaan di dunia Muslim secara teratur berisi ratusan bahkan ribuan jilid buku.

Koin adalah dukungan lain untuk kaligrafi. Mulai tahun 692, khalifah Islam mereformasi mata uang di Timur Dekat dengan mengganti gambaran visual dengan kata-kata. Hal ini terutama berlaku untuk dinar, atau koin emas bernilai tinggi. Umumnya koin yang bertuliskan kutipan dari Al-Qur'an.

Pada abad kesepuluh, Persia, yang telah masuk Islam, mulai tenun prasasti pada sutra rumit berpola. Jadi berharga yang tertulis tekstil kaligrafi yang Tentara Salib membawa mereka ke Eropa sebagai milik berharga. Sebuah contoh penting adalah Suaire de Saint-Josse, digunakan untuk membungkus tulang-tulang St Josse di biara St Josse-sur-Mer dekat Caen di barat laut Prancis